Selasa, 28 Juli 2015

Kuteks Berbahaya buat Tubuh, Benarkah

Kuteks Berbahaya buat Tubuh, Benarkah
cream wajah


Menggunakan cat kuku atau kuteks memang menyenangkan untuk setiap perempuan, lantaran selain memberi warna kepada penampakan, sekaligus dapat membuat kuku nampak kece pula. Malah terkadang, frekuensi pergantian warna
kuteks dan kreasi seni terhadap kuku cream wajah yang kerap dilakukan, dapat mengatasi kebosanan penampilan. Namun, ternyata dari beberapa hasil penelitian, ada tutorial utk tidak terlalu tak jarang mewarnai dgn kuteks karena dapat merusak kesehatan kuku.

Kuteks yaitu produk kosmetika yang sepenuhnya dibuat dari bahan kimia.
Aroma yang dikeluarkan ketika menggunakan pewarna kuku ini pula berisiko. di luar itu, cairan penghapusnya sanggup pun menimbulkan bahaya kesehatan.

Menurut dr. Michael F Roizen, M.D. dan Mehmet C Oz, M.D, seorang penulis buku
“YOU : The Owner’s Manual for Teens : A Guide to a Healthy Body and Happy Life, tidak sedikit bahan kimia beracun yang terkandung dalam satu buah pewarna kuku. Ini tentu saja berbahaya tidak hanya bagi kuku, namun pun buat anggota tubuh lainnya.

Phthalates yang dipakai yang merupakan pelarut utk warna, dianggap cukup berbahaya buat sistem saraf. Aseton dan toluene, yang menjaga warna tetap cair, menguap dgn segera dan isi udara dengan kandungan racun yang berisiko bagi sistem pernapasan. Adapun benzofenon yang terkandung di dalamnya akan menyebabkan kanker.

Dokter Roizen dan Oz juga menyarankan agar tidak tukar kuteks beberapa
kali dalam seminggu. Dikarenakan, rata-rata para remaja dan perempuan yang mementingkan penampakan kerap melakukan elemen ini. disamping itu, sebaiknya tidak gunakan cairan penghapus kuteks lebih dari dua kali dalam sebulan. Memberikan jeda dikala untuk lapisan kuku bernafas sebelum memulas warna atau kreasi kuku baru sangat disarankan.

“Jika perlu menggunakan cairan penghapus pewarna kuku, hindari yang mengandung aseton tinggi. Zat ini bakal membuat kering dan membahayakan kesehatan kuku. Penggunaan aseton yang berlebihan sakan memberi dampak negatif dan berakibat fatal bagi mata, saraf, bahkan paru-paru Anda,” ujar dr Roizen dan dr Oz.

Kuteks Berbahaya untuk Tubuh, Benarkah

Menggunakan cat kuku atau kuteks memang menyenangkan untuk setiap perempuan, karena tak hanya memberi warna pada tampilan, sekaligus bisa membuat kuku terlihat menawan juga. Malah terkadang, frekuensi pergantian warna
kuteks dan kreasi seni kepada kuku yang kerap dilakukan, bakal mengatasi kebosanan penampakan. Tetapi, nyata-nyatanya dari sekian tidak sedikit hasil penelitian, ada pedoman utk tidak terlalu sering mewarnai dengan kuteks dikarenakan akan merusak kesehatan kuku.

Kuteks ialah produk kosmetika yang sepenuhnya dibuat dari bahan kimia.
Aroma yang dikeluarkan kala memakai pewarna kuku ini juga berisiko. selain itu, cairan penghapusnya juga dapat menimbulkan bahaya kesehatan.

Menurut dr. Michael F Roizen, M.D. dan Mehmet C Oz, M.D, seseorang penulis buku
“YOU : The Owner’s Manual for Teens : A Guide to a Healthy Body and Happy Life, tidak sedikit bahan kimia beracun yang terkandung dalam sebuah pewarna kuku. Ini tentu saja berbahaya tidak hanya bagi kuku, tapi serta untuk anggota tubuh lainnya.

Phthalates yang digunakan yang merupakan pelarut untuk warna, dianggap cukup berbahaya untuk sistem saraf. Aseton dan toluene, yang menjaga warna tetap cair, menguap dengan langsung dan isi udara dengan kandungan racun yang berisiko bagi sistem pernapasan. Adapun benzofenon yang terkandung di dalamnya bakal menyebabkan kanker.

Dokter Roizen dan Oz serta menyarankan agar tidak tukar kuteks beberapa
kali dalam seminggu. Dikarenakan, rata-rata para remaja dan perempuan yang mementingkan tampilan kerap laksanakan elemen ini. disamping itu, sebaiknya tidak gunakan cairan penghapus kuteks lebih dari dua kali dalam sebulan. Memberikan jeda disaat untuk lapisan kuku bernafas sebelum memulas warna atau kreasi kuku baru amat sangat disarankan.

“Jika perlu menggunakan cairan penghapus pewarna kuku, hindari yang mengandung aseton tinggi. Zat ini akan membuat kering dan membahayakan kesehatan kuku. Penggunaan aseton yang berlebihan sakan memberi dampak negatif dan berakibat fatal bagi mata, saraf, bahkan paru-paru Anda,” ucap dr Roizen dan dr Oz.

Kuteks Berbahaya utk Tubuh, Benarkah

Memakai cat kuku atau kuteks memang menyenangkan utk setiap perempuan, lantaran selain memberi warna pada tampilan, sekaligus dapat membuat kuku terlihat cantik pun. Malah terkadang, frekuensi pergantian warna
kuteks dan kreasi seni pada kuku yang kerap dilakukan, akan mengatasi kebosanan tampilan. Tetapi, ternyata dari beberapa hasil penelitian, ada anjuran untuk tidak terlalu tak jarang mewarnai dengan kuteks dikarenakan akan merusak kesehatan kuku.

Kuteks ialah produk kosmetika yang sepenuhnya dibuat dari bahan kimia.
Aroma yang dikeluarkan ketika menggunakan pewarna kuku ini serta berisiko. di luar itu, cairan penghapusnya mampu serta menimbulkan bahaya kesehatan.

Menurut dr. Michael F Roizen, M.D. dan Mehmet C Oz, M.D, seorang penulis buku
“YOU : The Owner’s Manual for Teens : A Guide to a Healthy Body and Happy Life, tidak sedikit bahan kimia beracun yang terkandung dalam suatu pewarna kuku. Ini tentu saja berbahaya tidak hanya bagi kuku, tapi pula untuk anggota tubuh yg lain.

Phthalates yang digunakan sebagai pelarut buat warna, dianggap lumayan berbahaya untuk sistem saraf. Aseton dan toluene, yang menjaga warna tetap cair, menguap dgn langsung dan isi udara dengan kandungan racun yang berisiko bagi sistem pernapasan. Adapun benzofenon yang terkandung di dalamnya bakal menyebabkan kanker.

Dokter Roizen dan Oz pun menyarankan supaya tidak mengganti kuteks beberapa
kali dalam seminggu. Lantaran, rata rata para remaja dan perempuan yang mementingkan penampilan kerap melakukan elemen ini. disamping itu, sebaiknya tidak gunakan cairan penghapus kuteks lebih dari dua kali dalam sebulan. Memberikan jeda disaat utk lapisan kuku bernafas sebelum memulas warna atau kreasi kuku baru amat disarankan.

“Jika perlu menggunakan cairan penghapus pewarna kuku, hindari yang mengandung aseton tinggi. Zat ini mampu membuat kering dan membahayakan kesehatan kuku. Penggunaan aseton yang berlebihan sakan memberi resiko negatif dan berakibat fatal bagi mata, saraf, bahkan paru-paru Anda,” tutur dr Roizen dan dr Oz.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

Arsip Blog

POPPYONLSHOP

POPPYONLSHOP tidak bertanggung jawab apabila ada transaksi yang mengatas namakan olshop kami, tapi tidak melalui nomor handpone dan pin bb yang kami cantumkan dalam blog ini.
untuk ke-absahan pemesanan order bisa langsung menghubungi
POPPYONLSHOP
0813 8142 1175
(SMS, WHATSAPP, LINE, WECHAT, KAKAOTALK)
PIN BB 32F3D851 DAN 3249B169
email / ym : kriz.stmt@ymail.com
twitter : follow @PoppyKriz @krizstmt

happy shop all

Cari Blog Ini

Popular Posts

Pages - Menu